Seperti apakah wajah musik Indonesia tahun 2008?
Menurut pengamatan saya, musik Indonesia sudah benar2 diterima masyarakat. Hal ini tentu saja dipacu oleh media televisi yang sudah masuk ke pelosok desa. Terbukti beberapa tahun terakhir stasiun televisi berlomba2 menayangkan program musik live (on stage) yang menampilkan artis2 Indonesia termasuk musisi2 baru, misalnya : Satu Jam Bersama (TransTV), By Request (SCTV), Musik Spesial (RCTI) yang tentu saja menguntungkan bagi popularitas artis2 baru.
Tahun ini, setelah pernah menghilang keberadaanya dan bertahun2 didominasi oleh MTV, program pemutaran video klip juga banyak ditayangkan di stasiun2 tv. Sebagai pelopor adalah Inbox (SCTV) kemudian disusul dengan Dahsyat (RCTI). Kuis2 bertema musik tahun juga ditayangkan oleh beberapa stasiun tv, meskipun cuma bertahan beberapa bulan saja dan kini sudah game over seperti Sing A Song (RCTI) atau Karoekan Yuuk (TPI).
Tetapi bagaimana dangan kulaitas musik Indonesia?
Buruk. Hampir dipastikan semua artis baru kurang berkualitas. Fenomena band2 yang mengusung musik gurem macam Kangen band, ST12 (yang kembali lagi), Radja (dengan album barunya), Matta, dsb seolah menambah nilai merah pada rapor Musik kita. Tetapi mengapa mereka dan lagu2 mereka lebih populer dan disukai masyarakat meskipun kualitasnya di bawah band2 lama macam Samsons, Nidji, Letto, Yovie & Nuno, Ada Band atau Peterpan? Tentu saja ada band2 baru tidak termasuk blacklist seperti Andra & Backbone dan D Masiv.
Demikian pula kedatangan penyanyi2 wanita yang cuma modal nekat. Taruh saja duo T2, Ussy Sulistyowati, Rasti, Aura Kasih, Winny K (dari Malaysia) pada jajaran ini. Dengan lagu yang 'catchy' dan 'norak' seolah meraka hendak menyaingi pendahulu2nya macam Bunga Citra Lestari dan Rossa. Sementara itu diva2 senor sudah tidak bergaung lagi. KD, Uthe dan Titi DJ mencoba menyusun kekuatan baru (berkoalisi) kembali dalam 3 Diva tetapi gagal mengulang kesuksesan tahun lalu.
Harapan justru datang dari penyanyi solo pria dan grup vokal campuran. Tompi dan Afgan dapat dipastikan mampu bersaing dengan penyanyi2 yg lebih senior macam Ari Lasso, Marcel, Rio Febrian, dll. Di sisi grup campuran kita memilki Tangga yg juga tak kalah hebat.
Yang sangat disayangkan adalah akhir2 ini masyarakat Indonesia lebih banyak 'dicekoki' dengan musik2 dalam negeri. Akibatnya kita kuper dalam permusikan internasonal. Masyarakat kita labih mengenal artis baru Lobow tetapi tidak tahu menahu soal Rihanna yg populer dengan lagu Umbrella-nya itu. Kita tahu Afgan tetapi tidak tahu siapa James Blunt. Kita mungkin ada yg tidak tahu kalau Madonna datang lagi dengan album barunya berduet dengan Justin Timberlake karena terakhir kita melihat Madonna di layar televisi dengan lagu Ray of Light-nya.
Terlalu banyak diputarnya videoklip artis dalam negeri tentu saja menguntungkan bagi artis2 kita. Mulan Jameela dengan cepat populer dengan lagu Wonder Woman-nya karena lebih sering nongol di tv sehingga kalau dia mengadakan konser tunggal dijamin banyak penontonnya. Sebaliknya kita tidak tahu bagaimana penampilan Beyonce dalam video klip terbarunya atau apakah Alicia Keys masih cantik seperti dulu. Kita hanya bisa mendengar lagu2 baru penyanyi2 internasional lewat radio tanpa bisa melihat penampilan mereka dalam videoklip. Akibatnya konser artis2 internasional lebih sepi penonton dan tidak serame artis lokal.
Alangkah baiknya jika MTV memutarkan kembali videoklip2 artis2 internasional (yg seolah2 sudah disabotase) seperti dulu. Jangan tiap hari memanjakan musik dalam negeri saja (dengan MTV AMPUH yg lagunya itu2 terus). Stasiun2 tv lainnya juga jangan terlalu banyak muterin lagu Indonesia (video klip atau live performance) sebab ada kalanya kita harus melihat keluar.
Showing posts with label musik gurem. Show all posts
Showing posts with label musik gurem. Show all posts
Sunday, July 13, 2008
Sunday, June 10, 2007
Radio dan Diskriminasi 'Musik Gurem'

Musik gurem adalah sebutan bagi musik yang dirasakan kampungan, ndeso, norak, wagu atau katrok bagi beberapa komunitas sehingga mereka tidak mau mendengarkannya , manyanyikannya atau memainkannya. Beberapa stasiun radio telah melakukan pemilahan terhadap musik/ lagu yang masuk untuk dikumandangkan kepada publik pendengarnya. Radio-radio itu memang sengaja tidak memutar lagu beberapa artis yang dianggap oleh mereka gurem dan kacangan baik request oleh pendengarnya maupun tidak, dan masuk daftar balcklist.

Contohnya aja ada sebuah (atau mungkin beberapa) stasiun radio Semarang yang kayaknya anti banget sama yang namanya RADJA, ST 12 dan KANGEN BAND yang lagi naik daun saat ini sebagai band baru di mata masyarakat lewat video klip yang sering nongol di MTV atau penampilan panggung mereka di teve2 lain. Penyiar2nya terang2an menghina dan merendahkan mereka, menganggap mereka grup musik kampungan yang tidak layak jual, dengan tanpang pas2an dan aliran yg sedikit berkiblat ke slow rock malaysia dan mengagitasi pendengar supaya tidak menyukai mereka ..... Akibatnya lagu2 mereka tidak pernah diputar. Jika pernah diputer satu kalipun sebagai bahan olok2an saja.
TRAGIS...............

Seharusnya sebagai radio harus menampung dan memutarkan semua lagu yang sedang nge-hits dan tidak melakukan diskriminasi terhadap artis2 tertentu (meskipun ternyata musik mereka memang benar2 gurem) sesuai dengan format segmentasi radionya (misalnya : radio dangdut tidak mungkin memutarkan lagu2 pop). Dan tidak selayaknya sebuah radio mengolok2 dan menghina artis penyanyi dari negerinya sendiri.
Berbeda dari radio, televisi justru menjadi sarana untuk mendongkrak band-band (yang dirasa) gurem di radio itu. Banyak program musik panggung dan infotainment yang menampilkan band-band itu. MTV pun sering memutarkan video klip mereka. Sebaliknya, artis-artis yang ngetop di radio jarang nampil di televisi (Misalnya : TANGGA, NUMATA, DYGTA, TOMPI, dll). Akibatnya 'artis2 gurem' itu punya banyak fans (sebagian besar pasti mengenal mereka dari layar televisi).
Kenapa bisa begini ya?
Ya, apa mau dikata. Dunia memang adil. Tidak bisa nongol di sini malah bisa nongol di sana, tidak punya penggemar di sini malah punya penggemar di sana.....
Subscribe to:
Posts (Atom)