Sunday, June 24, 2007

BALADA AFI DAN IDOL

Kemanakah sekarang para kontestan AFI dan Idol setelah menang atau tereliminasi dari kontes-kontes itu?


Bisa dibilang yang 'sukses menyanyi' (rekaman dan punya album sendiri) cuma jawara-jawara IDOL. Lihat saja :
1. Joy (juara musim I) yang rekaman sendiri setelah keluar dari manajemen IDOL sesaat setelah dinobatkan sebagai idola Indonesia (bagai kacang lupa kulitnya)
2. Delon (runner up musim I) otomatis menggantikan posisi Joy sbg jawara. Album pertamanya lumayan lebih sukses daripada album Joy. Pernah juga main film VINA BILANG CINTA (aktingnya masih kaku)
3. Nania (juara 3 musim I) duet bareng Indra Lesmana dalam lagu SEDALAM CINTAMU. Indra sudah kadung janji bikin lagu dan duet bareng dia pada malam terakhir Nania berlaga di atas pentas IDOL sebelum terelimiasi.
4. Mike (juara musim II) albumnya ? (no comment deh... standard- kurang dari yang diharapkan)
5. Judika (runner up musim II) albumnya cukup bagus lebih bagus daripada Mike.
6. Firman (alias Gian, juara 3 musim II). Diketahui sekarang menggantikan posisi Bjah sebagai vokalis The Fly. Penampilannya cukup memukau dan cukup pantas menggantikan Bjah.
7. Ihsan (juara musim III) albumnya ? (no comment juga - standard)
8. Dirly (runner up musim III) baru selesai rekaman dan belum tahu deh kualitasnya.
9. Ghea (juara 3 musim III) bareng Dirly duet dalam albumnya Yovie yang berjudul KEMENANGAN HATI (yang seharusnya yang berhak menyanyikan lagu ini adalah Ihsan dan Dirly sebagai finalis IDOL tetapi kenapa Yovie, sang pencipta lagu memasukkannya sebagai bagian dari albumnya?)

Tetapi kemanakah juara-juara AFI? Semua jebolan AFI bisa dibilang tidak ada yang 'jadi penyanyi'. Jawara-jawaranya (Veri, Tia, Suta, dan siapa lagi yang aku nggak tahu karena habis musim III, aku males mengikuti perkembangan AFI) tidak ada yang bikin atau dibikinkan album. Mereka hanya bikin album keroyokan bareng kontestan-kontestan lain waktu kontes berlangsung. Padahal seharusnya (sesuai janji Indosiar), jawara-jawar AFI berhak dibikinkan album sendiri dari kontrak Sony BMG. Tetapi nyatanya mereka (para jebolan AFI) malah dialihkan ke bidang akting (dalam FTV atau Sinetron). Padahal tujuan mereka pertama masuk AFI adlah ikut kotes bakat nyanyi bukan kontes bakat akting.
Seharusnya anak-anak AFI bisa nuntut pihak manajeman Indosiar!!!!


Sebenarnya AFI termasuk lebih beruntung daripada IDOL. AFI mempunyai kontestan (bahkan jawara musim II) yang sudah matang bakat nyanyinya, yaitu Tia. Di mata masyarakat dan praktisi musik (bahkan Trie Utami atau Bertha dan Ubiet), Tia sangat hebat dan bisa jadi diva baru Indonesia. Tapi sampai saat ini, Tia belum kedengaran kabar rilis album pertamanya (padahal udah hampir empat tahun sejak dia dinobatkan jadi juara, katanya sih tahun 2008 mau bikin album).

Di saat masyarakat masih menunggu kemunculan kembali Tia dengan album barunya, yang duluan muncul adalah T2, dua orang alumni AFI 3 yang bukan jawara. Duo Tiwi dan Tika ini menempuh jalur penyanyi profesional setelah habis kontrak dengan Indosiar. Artinya album mereka tidak ada campur tangan dengan stasiun televisi tersebut. Usaha mereka untuk menjadi profesional, populer dan tetap eksis di belantika musik tanah air patut diacungi jempol meskipun sebagian orang mencibir musik mereka dan mengelompokkan mereka sebagai 'musik gurem'.



Tetapi berbeda dengan AFI, IDOL lebih konsekuen dalam menjanjikan dan menjadikan tiga besar masing-masing musim kontesnya sebagai penyanyi. Untuk jawara 1 dan 2 bikin album dan yang jawara 3 cuma rekaman saja. Hal ini juga terjadi di American Idol yang meluluskan Kelly Clarkson (juara musim I, sudah 3 album), Justin Guarani (runner up musim I, 1 album) Ruben Studdard (juara musim II, 3 album), Clay Aiken (runner up musim II, 2 album), Kiberley Locke (juara 3 musim II, 2 album), Fantasia Barrino (juara musim III, 2 album), Carrie Underwood (Juara musim IV, 1 album), Bo Bice (runner up musim IV, 1 album), Taylor Hicks (juara musim V, 1 album), Katherine McPhee (runner up musim V, 1 album), bahkan Chris Daughtry, kontestan 4 besar musim V, bikin album sendiri bareng grup bandnya, Daughtry.

Sekarang AFI sudah mati (mati suri atau mati beneran nggak tahu) karena kesalahannya sendiri yang mengakibatkan kerepotan mengurusi banyaknya artis baru (jebolan AFI) yang harus dimanajeri. Indosiar juga lucu. Belum tuntas mengurusi AFI dengan sekuel-sekuel musimnya, udah bikin KONDANGIN dan AFI Junior. Akibatnya repot ngurusin lulusan yang bertumpuk-tumpuk (yang seakan-akan ditelantarkan oleh pihak Indosiar). Jika ditotal ada 12 orang x 4 musim untuk AFI, 12 orang x 2 musim untuk KONDANGIN dan 12 orang untuk 1 musim AFI junior. Jadi semuanya ada 84 orang yang perlu diperhatikan dan 7 orang juara yang diperhatikan secara khusus. Belum lagi ditambah ajang yang lain seperti MODEL INDONESIA, MISS IMPIAN dan sekarang MAMAMIA, atau bahkan Super Soulmate Show yang cuma buat iseng2 aja.

Oleh karena itu jika tak yakin mau mencetak bakat-bakat baru jangan sering mengumbar janji rekaman dan jangan bikin terlalu banyak ajang kontes-kontesan deh, Kasihan kontestan-kontesannya ....